10
REKOMENDASI MUSISI SOLOIS INDIE INDONESIA
![]() |
https://www.instagram.com/p/CI-9gSxLLHV/ |
Seperti yang sudah dibahas
indie adalah singkatan dari kata independent,
yaitu sifat sifat yang 'mandiri', 'bebas', 'merdeka'. Dalam
dunia musik, indie berarti melakukan Do-It-Yourself approach
saat melakukan rekaman dan publishing. Dan tak jarang, musisi
indie mendirikian label mereka sendiri untuk melakukan rekaman dan
publishing tersebut.
Beberapa rekomendasi musisi solois
indie Indonesia dari saya :
1.JASON RANTI
https://www.instagram.com/p/B0U1W1FHNH6/
Jason Ranti (dikenal
juga dengan Jeje; lahir di Kota Tangerang Selatan, 22 Oktober 1984; umur 36 tahun) adalah seorang pemusik
Indonesia yang tenar oleh album folk-nya, Akibat
Pergaulan Blues (2017).
Album
perdana Jason ini dirilis pada tahun 2017 oleh Demajors dan terdiri atas sebelas lagu; yang paling
populer antara lain "Variasi Pink", "Bahaya Komunis", dan
"Do'a Sejuta Umat". Jason mengakui bahwa album ini merupakan respon
pribadinya atas realita kehidupan masyarakat. Topik yang diangkatnya beragam,
mulai dari agama, politik, pemuda, hingga komunisme. Meskipun banyak pengamat
menyebutnya sebagai sebuah album folk, namun Jason sendiri menolak untuk
melabeli musiknya ke dalam kategori tersebut.
Sebuah single berjudul
"Lagunya Begini Nadanya Begitu" diciptakan Jason untuk penyair Sapardi Djoko Damono dan
ia bawakan bersama Iwan Fals pada April 2019 dan
Februari 2020 kemarin.
Jason ranti
juga sukses membintangi film yang berjudul “KOBOY KAMPUS” dengan berperan
sebagai ayah Pidi Baiq Bersama musisi lainnya yaitu Danilla Riyadi. Kemudian Jason
Ranti berkolaborasi dengan Band The Panas Dalam , dalam mengisi beberapa soundtrack
film tersebut.
2.DANILLA RIYADI
https://www.instagram.com/p/B3JnVccnSFK/
Danilla
Jelita Poetri Riyadi (lahir di Jakarta, 13 Februari 1990)[1], yang dikenal secara profesional sebagai Danilla atau
Danilla Riyadi, adalah seorang penyanyi, pencipta lagu dan aktris asal Indonesia.
Danilla
mulai terjun sebagai musisi di tahun 2010 dengan mendirikan Orca, band yang
kerap membawakan lagu oleh band-band dari Inggris seperti Keane dan Radiohead. Kesibukannya bersama band ini membuat
kuliahnya di jurusan Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia
YAI terbengkalai. Demi kegiatan bermusiknya, Danilla bahkan
cuti dua tahun dari kuliahnya, sehingga harus mengambil pekerjaan di beberapa
tempat demi membiayai penyelesaian studinya karena ayahnya menolak menanggung
keterlambatan kelulusannya.
Di tahun
2012 Danilla kembali mendapat tawaran untuk membuat album solo dari Richard
Buntario,] yang mendirikan perusahaan rekaman Orion Records dua
tahun sebelumnya. Richard mempertemukan Danilla dengan dua calon produser
untuk albumnya, yakni Aldi Nada Permana dan Lafa Pratomo. Keduanya adalah anggota duo musik jazz
bernama Suave yang juga merupakan artis di bawah Orion Records. Danilla
dikasih dengar lagu ciptaan mereka masing-masing, dan akhirnya memilih lagu
ciptaan Lafa karena merasa lebih cocok. Kebetulan Danilla juga mencari
musisi yang bisa mengiringinya bernyanyi, sedangkan Lafa mencari penyanyi untuk
membawakan materi lagu ciptaannya yang berjudul "Terpaut oleh Waktu". Mereka
pun memutuskan untuk bekerja sama.
Setelah
proses pengerjaan selama satu setengah tahun, Danilla melepas album
perdananya, Telisik, pada bulan Maret
2014. Album ini dirilis oleh Orion Records, yang bekerja sama dengan Demajors untuk percetakan dan distribusi CD. Dari
awal 2014 hingga akhir 2015, Danilla merilis empat singel dari Telisik,
yakni "Buaian", "Ada di Sana", "Berdistraksi", dan
"Terpaut oleh Waktu"
3.IKSAN SKUTER
https://www.instagram.com/p/CKljLbuH6bV/
Iksan
Skuter, lahir di Blora pada 30 Agustus 1981 dengan nama asli Mohammad
Iksan. Musisi indie yang berdomisili di Malang,
Jawa Timur ini banyak menyuarakan persoalan politik, korupsi, lingkungan dan alam negeri ini. Iksan Skuter musisi
yang selalu tampil dengan topi bergambar bintang satu atau menggunakan peci
ini, mulai mendapat perhatian dari masyarakat indonesia.
Produktif
dan konsisten kuncinya. Ini dibuktikan Iksan dengan merilis album hampir setiap
tahun. Karya pertamanya sebagai solois adalah album berjudul Matahari, berisi
15 lagu, rilis tahun 2012. Berselang satu tahun, Iksan kembali meluncurkan
album barunya berjudul “Folk Pupuli, Folk Dei”, berisi 10 lagu tahun 2013.
Kemudian album “Kecil Itu Indah Vol. 1” rilis tahun 2014, disusul album
“Shankara” (2015), album “Benderang Terang” (2016), album “Gulali”
(2017), album “Kecil Itu Indah Vol. 3” (2018), album “Live Session Vol.
4” (2018), dan album “Bapakku Indonesia” (2018).
Sudah
sembilan album yang dikeluarkan Iksan dengan total 89 lagu. Jumlah ini belum
termasuk lagunya yang masuk di album kompilasi yang berjumlah 8 album.
Kompilasi “Frekuensi Perangkap Tikus” (ICW, 2012), kompilasi “Ruang Putih Vol
2” (2013), kompilasi “Green In Peace”, kompilasi “Kecil Itu Indah Vol.2”
(2015), kompilasi ‘Sanak Kadang Vol. 1” (2014), kompilasi “Sepi” (2014),
kompilasi “Papua iItu Kita” (2016), dan kompilasi “Perangi Korupsi” 2018.
Akhir 2018 ini, Iksan akan merilis album solonya yang ke sepuluh.
4.ARDHITO PRAMONO
https://www.instagram.com/p/CHUC-CgHhUG/
Ardhito
Rifqi Pramono yang akrab dipanggil Ardhito (lahir di Jakarta, 22 Mei 1995;
umur 25 tahun) adalah seorang penyanyi, penulis lagu dan pemeran asal Indonesia. Selain seorang penyanyi, Ardhito pernah menjadi
seorang creative planner dan juga music director. Ia juga pernah
terlibat dengan penggarapan sebuah short film dan web-series.
Kemajuan
dunia digital, Ardhito manfaatkan untuk mengunggah musik-musik yang ia ciptakan
sejak tahun 2013, ketika ia masih kuliah di JMC Academy, Australia, Jurusan
Perfilman. Pertama tampil di YouTube, ia meng-cover lagu milik AJ Rafael seperti She
Was Mine. Setahun kemudian setelah lulus kuliah, tepatnya pada 2014, ia mulai
dikenal banyak orang. Ia pun menciptakan lagu untuk direkam menjadi video. Lagu
pertamanya berjudul I Placed My Heart, kemudian disusul dengan lagu What
Do You Feel About Me. Lagu kedua menjadi salah satu lagu yang paling banyak
ditonton. Sebelum YouTube, ia juga sempat menggunakan saluran digital lain
seperti Soundcloud dan MySpace. Namun, saat ini ia fokus di YouTube saja,
"karena YouTube adalah platform yang paling sering di gunakan untuk
memutar / mencari musik baru".
Selain
menjadi seorang penyanyi, ia sempat bekerja di stasiun TV, menjadi DJ, hingga
Barista. Akhirnya memutusakan untuk menjadi Full-Time Musician.
Dan ia
sendiri sangat menikmati pilihannya sebagai Full-Time Musician.
Lagu-lagunya
sukses menjadi hits di kalangan anak muda, seperti “Bitterlove”, “Superstar”,
“Ciggarette of Ours” ,dan lain-lain. Dan Namanya semakin terkenal Ketika dia
bermain di film “Nanti kita cerita tentang hari ini” dengan lagu Fine today dan Sudah-nya yang makin terkenal juga.
5.HINDIA
https://www.instagram.com/p/CEjj6PQAouw/
Daniel
Baskara Putra (lahir di Jakarta, 22 Februari 1994; umur 26 tahun) adalah penyanyi dan
penulis lagu asal Indonesia. Ia adalah vokalis grup musik .Feast namun juga
merilis musik solo dengan moniker Hindia. Nama Hindia sangat terkenal
dikalangan muda zaman sekarang. Tentu saja karena lagu-lagunya yang membahas
kehidupan.
Baskara
mendirikan grup musik rock .Feast pada
tahun 2012 bersama empat rekan lainnya. Pada akhir tahun
2018, ia tampil sebagai penyanyi solo dengan nama Hindia dengan
merilis lagu "No One Will Find Me" yang merupakan bagian dari album kompilasi Bertamu. Dalam menyambut hari Natal tahun 2018, ia merilis album mini berjudul Tidak Ada Salju di Sini bersama Petra Sihombing, Krautmilk, Enrico Octaviano dan Rubina Ia
merilis singel yang berjudul "Evaluasi" pada 22 Maret 2019. Ia merilis singel
"Secukupnya" pada 3 Mei 2019.
Memasuki bulan Juni 2019, Ia kembali merilis dua singel
yakni "Tinggalkan di Sana" pada 4 Juni 2019 dan "Jam Makan Siang" yang
turut menampilkan Matter Mos pada 14 Juni 2019. Pokoknya album dari Menari dalam bayangan
milik Hindia wajib kalian dengarkan.
6.VIRA TALISA
https://www.instagram.com/p/CDQiq7iB6SH/
Vira Talisa (lahir
di Jakarta, DKI Jakarta, 9 Agustus 1993;
umur 27 tahun) merupakan salah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia yang
menekuni jalur indie.
Vira
merupakan lulusan pendidikan seni Visual Art di Universitas Rennes, Prancis.
Pilihan
jenis musik vintage yang ditekuni Vira dipengaruhi oleh kesukaannya
akan lagu-lagu retro seperti The Beach Boys dan lagu-lagu jalur suara film
animasi Disney yang bernuansa broadway.
Awalnya
Vira sering mengunggah rekaman amatirnya di Soundcloud. Pada tahun 2016,
tepatnya sejak bulan April hingga Agustus selepas lulus kuliah, Vira memulai
produksi rekaman sembari magang. Dan akhirnya berhasil memproduksi album mini
berjudul Vira Talisa pada Desember 2016.
Album penuh
pertamanya berjudul Primavera dirilis pada 1 Maret 2019. Masih
mengandalkan nuansa vintage baik pada lagu-lagunya maupun sampul
albumnya, album ini dirilis secara digital melalui sejumlah layanan musik streaming.
Tetapi tentu saja masih banyak yang belum mengetahui sosok Vira Talisa dengan
beberapa lagunya. FUR band dengan lagu terkenalnya “if you know that I’m lonely”
pernah mencover salah satu lagu lagu Vira Talisa yang berjudul “Walking back
home”. Bertempat di The Close Encounter Club, FUR membawakan
“Walking Back Home” secara ciamik, dan dengan gaya khas mereka yang ala 60an.
Jika melihat dari persiapan videonya yang matang. Semua lagu Vira Talisa wajib
kalian dengarkan.
7.PAMUNGKAS
https://www.instagram.com/p/CKbjCNBAAZl/
Rizky
Rahmahadian Pamungkas (lahir di Jakarta, Indonesia, 14 April 1993; umur 27 tahun), yang lebih dikenal
dengan nama panggung Pamungkas, adalah
seorang penyanyi, produser rekaman, dan penulis lagu dari Indonesia.
Pamungkas
mengawali kariernya di industri musik Tanah Air pada tahun 2018 dengan merilis
album 'Walk The Talk'. Tak lama berselang, nama Pamungkas semakin melambung dan
pada tahun 2019, Ia merilis album 'Flying Solo'.
Tur untuk
promosi album 'Flying Solo' ini pun sukses dilakukan pada tahun yang sama di 5
kota di Pulau Jawa. Selama dua tahun belakangan, nama Pamungkas hampir selalu
bisa bertengger di papan iklan panggung pentas seni Ibu Kota setiap bulannya.
Beberapa lagunya adalah Kenangan manis, One only , I love you but I’m letting go
dan masih banyak yang lainnya.
8.FIERSA BESARI
https://www.instagram.com/p/CJ58T9KAhaL/
Fiersa
Besari (lahir di Bandung, 3 Maret 1984; umur 36 tahun) adalah penulis dan pemusik Indonesia. [1] Sebagai penulis, Fiersa telah menghasilkan enam novel.
Ia juga terlibat sebagai salah satu pendiri Komunitas Pecandu Buku.
Sebenarnya Bung
Fiersa selalu ditemani dengan Band Kerabat kerja. tapi saya memasukkannya
dalam list ini mengingat Bung Fiersa banyak membuat lagunya dan menyanyikannya
sendiri.
Di bidang
musik, Fiersa Besari memulai kariernya justru sebagai vokalis band indie.
Sebelum menjadi vokalis, sejak tahun 2009 Fiersa memang mulai rajin merekam dan
menyimpan karya musiknya. Hingga puncaknya pada tahun 2012 ia memutuskan untuk
menjual album buatannya.
Fiersa
tergolong sebagai musisi yang produktif, ia merasa lebih nyaman berkarya lewat
tulisan. Tulisan membuat ia merasa lebih bebas untuk menuangkan perasaan.
Berbeda dengan saat menulis lirik musik, Fiersa juga harus mempertimbangkan
nada dan harmonisasi instrumen musik yang digunakan.
Fiersa
Besari pernah punya band yang namanya Hellfairies, yang emo sampai ke DNA. Eat
Well Earl atau yang disingkat E.W.W adalah band yang sempat di bentuk Fiersa
dan teman-temannya dengan lagunya "Standing Next To You". Di sisi
lain, karena Fiersa ditinggal nikah sama temen-temennya, dia pun akhirnya mulai
bikin lagu-lagu balada.
Setelah
proses berpikir yang cukup panjang, Fiersa Besari memutuskan untuk melawan rasa
malu dan serius bersolo karier. Lagu “Melangkah Tanpamu” merupakan embrio dari
karya-karyanya. Dari sana, album 11:11 tercipta, yang enam tahun kemudian
menjadi buku.
Saya paling
suka lagunya yang berjudul Bandung dari Album: Konspirasi Alam Semesta, Rumah dari albumnya yang sama dan Temaram dari album 11: 11.
9.NADIN AMIZAH
https://www.instagram.com/p/CELdZ2yFlf9/
Nadin
Amizah (lahir di Bandung, 28 Mei 2000; umur 20 tahun) adalah penyanyi dan penulis
lagu berkebangsaan Indonesia. Saat ini Nadin berdomisili di Pondok Gede Bekasi.
Nadin mulai
dikenal publik saat masih dibangku SMA. Ia berkolaborasi dengan Dipha Barus membawakan lagu singel "All Good"
pada tahun 2017. Nadin dan Dipha juga muncul mengenalkan lagu itu untuk pertama
kalinya di panggung besar Djakarta Warehouse Project.
Sebelum
memulai karier menyanyinya, Nadin memulai debut di salah satu program stasiun
TV swasta Trans TV "Social Media Sensation" pada tahun
2016 di akhir program sebagai Pemenang Ketiga.
Lewat Label
Sorai, Nadin sudah mengeluarkan 4 (empat) single sampai dengan tahun 2019 yakni
“Rumpang” di bulan Sept 2018, “Sorai” di bulan Januari 2019, “Star” di akhir
Maret 2019 dan “Seperti Tulang”di 27 September 2019. Nadin juga sudah
berkolaborasi dengan beberapa penyanyi, dengan menghasilkan beberapa lagu
seperti “Beauty and the Beast” bersama Adera,
“Teralih” dengan Matter Halo dan terakhir lewat lagu
“Amin paling Serius” bersama Sal Priadi. Tepat di hari Ulang Tahunnya 28 Mei 2020, Nadin
memberikan kejutan dengan merelease Album "Selamat Ulang Tahun".
Album perdana Nadin berisikan 10 lagu yakni: "Intro",
"Kanyaah", "Paman Tua", "Kereta Ini Melaju Terlalu
Cepat", "Beranjak Dewasa", "Bertaut",
"Taruh", "Cermin", "Mendarah" dan lagu
"Sorak Sorai" yang berkolaborasi dengan Syarikat Idola Remaja (SIR). Dan
sekarang salah satu lagunya yaitu “Bertaut” adalah lagu favorit dikalangan
masyarakat sekarang.
10.IWAN FALS
https://www.instagram.com/p/CA5apZrA1aP/
Virgiawan
Listanto, terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 59 tahun) adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai pop, rock, country, dan folk pop dan
liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang
politik. Iwan Fals adalah salah satu musisi legenda Indonesia.
Lewat
lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang,
kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku
sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi
kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau
bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia,
seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun,
Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah
pencipta lain.
Iwan yang
juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate
Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989,
sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi
Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga.
Kharisma
seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'.
Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh
nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan
pada tanggal 16 Agustus 1999 yang
disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan
seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals.
Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan
beberapa bahkan sampai ke mancanegara.